Saturday 16 January 2021

Review Buku Filsafat Pendidikan Islam Menuju Pembentukan Karakter Menghadapi Arus Globalisasi

Review buku filsafat Pendidikan Islam Menuju Pembentukan Karakter Menghadapi Arus Globalisasi

Penulis: Prof. Dr. H. Maragustam, M.A

Cetakan Kedua, 2016

Penerbit: Kurnia Kalam Semesta

Maguwoharjo Yogyakarta

Jumlah Halaman: 298 halaman

Buku ini terdapat 7 subab

Bab 1: Hakikat dan ruang lingkup filsafat islam: filsafat dihubungkan dengan pendidikan islam. Bagaimana ruang lingkup filsafat dalam pendidikan islam, dan bagaimana hakikatnya filsafat bisa masuk atau bisa menjadi bagian dari pendidikan islam.

Bab2: Ilmu dan Nilai dalam Filsafat Pendidikan Islam:  yaitu bagaimana kita akan mengolah dan menjadikan sebuah pengetahuan dari kita dari segi kefilsafatanya

Bab3: hakikatt manusia, masyarakat dan fungsi pendidikan islam. Hubungan antara manusia, masyarakat dan fungsi dari pendidikan islam itu sendiri.

Bab 4: hakikat alam, hereditas, lingkungan, dan kehidupan. Bagaimana segi dari alam, hakikat dari alam sendiri, hereditas lingkungan dan kehidupan itu menjadi salah satu komponen

Bab 5: aliran dan pemikiran pendidikan islam: dimana aliran ini memberikan kita penjelasan bahwa apakah hakikat pendidikan islam itu sendiri? Apakah ilmu itu sebuah fitrah, ataupun dari nilai religiusnya. Disini juga membahas tentang bagaimana ilmu itu sebuah pemberian. Disisi lain  ilmu itu didapatkan berdasarkan pemikiran liberal, juga terdapat bentuk pemikiran yang kritis untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

Bab 6: Analisis filosufis komponen pendidikan islam: dimana disini menyangkut beberapa komponen. Apasajakah komponen pendidikan islam itu? Disini juga dijelaskan tentang pendidik yang biasa kita sebut sebagai guru, kemudian peserta didik yang biasa disebut murid,  kemudian metodologi pembelajaran pendidikan islam dimana ini merupakan metode yang digunakan bagaimana seorang guru menyampaikan ilmunya kepada peserta didik, kemudian bentuk evaluasi yang biasa dilakukan oleh pendidik yang berisi bagaimana penyampaianya, bagaimana respon peserta didik, dan bagaimana tingkat atau presentasi sebuah pendidikan itu sukses ada yang aktif maupun pasif. Kemudian kurikulum pendidikan islam menyangkut bagaiman tahap demi tahap untuk menyampaikan pendidikan tentang islam

Bab 7: falsafah mengukir manusia berkarakter: disini dijelaskan apa itu karakter, karakter menurut buku ini yaitu tentang sebuah endapan pengalaman tentang pendidikan dari pendidik kepada peserta didik dimana melalui lingkungan, pengalaman, rekayasa, dan endapan-endapan sebuah pendidikan. Disini juga disebutkan bahwa sebuah pendidikan islam dapat dimulai dari sejak kandungan. Mungkin sring kita dengar bahwa dalam kandungan dianjurkan untuk seorang ibu itu membaca Al-Qur’an sebagai simulasi atau sebagai bentuk hantaran pada kandunganya. Karakter juga dimulai dari pikiran dan hati, dimana hati sebagai benteng ataupun sebagai panglima dan pikiran sebagai olah fikir, bagaimana dengan hati yang berusaha turut ikhlas dan pikiran yang selalu berjalan dengan disisi positif atau berjalan sesuai aturan agama. Disinilah bagaiman peran manusia atau manusia berkarakter yang berpendidikan islam sangat dianjurkan menjadi dasar unggul untuk menghadapi arus global. Sebagaimana kita ketahui sekarang kita sedang berada di era 4.0 dimana segala gejolak tentang keduniawian, hawa nafsu yang menarik kita kepada kejelekan, dari sini diperlukan sebuah seorang manusia yang berkarakter islam yaitu dengan memasukan pemahaman pendidikan islam. Dijelaskan juga bagaimana manusia harus berkarakter.

Kesimpulan

Filsafat adalah hasil dari olah fikir seseorang dimana diamasukkan atau menjadikan komponen dalam pendidikan islam yaitu pendidikan atau sebuah pengetahuan tentang keislaman, yang mengajarkan kita tentang akhlak, tasawuf, tauhid, dsb. Seperti dalam firman Allah: qs ali Imran 150 yang artinya sesungguhnya adnya kejadian langit dan bumi antara siang dan malam adalah sebuah pertanda untuk mereka yang memulai atau memikirkan dengan akalnya. Dari sini dapat kita ketahui bahwa hakekat dari manusia, dengan adanya lingkungan alam, dan adanya komponen peserta didik, pendidik, metode, evaluasi, kurikulum. Hakikat ruang lingkupnya dan apapun semua bisa menjadi satu dalam ruang lingkup filsafat pendidikan islam. Dari sini bagaimana seseorang dapat mengolah dirinya menajdi manusia islam, ihsan dan pennuh  iman. Dan membekali manusia untuk menjadi manusia yang berkarakter di era globalisasi ini.

No comments:

Post a Comment