Fenomena Ummat di Akhir Zaman
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ وَلاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ.
اَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا
الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنْ سَلَكَ سَبِيْلَهُ وَاهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ
أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ
الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
وَقَالَ النَّبِيُ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا
كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ
بَخُلُقٍ حَسَنٍ.
Marilah kita terus meningkatkan iman taqwa kita kepada Allah SWT. dengan
selalu melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya, sekaligus kita syukuri
ni’mat pemberianNya yang tiada terbatas dengan selalu mengucapkan “Alhamdulillah”.
Shalawat dan Taslim Kita persembahkan kepada Junjungan kita Nabi Muhammad
saw. Serta para sahabat keluarga dan ahli warisnya sekalian.
Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT
Kurang lebih lima belas abad yang silam, ketika dunia tengah tenggelam
dalam kegelapan jahiliyah, ketika manusia terlena dengan dosa dan kemungkaran,
secerca pengetahuan dan petunjuk kebenaran muncul dari cakrawala perbukitan
“Bakkah”. Cahayanya menyebar ke Timur, Barat, Utara dan Selatan, sehingga
mencapai keseluruh dunia. Hanya dalam waktu singkat, yakni selama 23 tahun,
jalan yang ditunjukkan oleh cahaya tersebut telah dilalui oleh ummat manusia
sehingga mereka mencapai kemuliaan sedemikian tingginya, suatu kemuliaan yang
belum pernah dicapai sebelumnya. Dengan mengikuti petunjuk kebenaran dari
cahaya tersebut, ummat Islam memperoleh keberhasilan demi keberhasilan dan
mencapai puncak kemuliaan dalam sejarah. Selama beberapa abad lamanya ummat
Islam memimpin dunia dengan penuh keagungan dan kekuatan, sehingga tidak ada
kekuatan dimasa itu yang berani menantangnya.
Sayang seribu sayang, kenyataan ini hanya tinggal cerita yang tidak
bermakna. Kejayaan Islam dimasa lalu, hanya tinggal kenangan, tinggal dalam buku
sejarah yang memenuhi perpustakaan Islam, hanya tinggal bacaan bagi pelajar dan
mahasiswa, hanya dijadikan pengantar untuk naik tingkat atau lulus ujian.
Ummat Islam kini telah terpuruk ketingkat yang paling parah, lebih buruk
dari masa jahiliyah. Betapa tidak, kalau dimasa jahiliyah orang-orang kafir
menginjak-injak kebenaran, kini ummat Islam sendiri yang telah menghina
kebenaran. Kini ummat Islam semakin memilukan.
Islam bukan saja dihancurkan oleh kaum kuffar, tetapi juga sedang
dihancurkan oleh ummat Islam itu sendiri. Dimana-mana hal-hal yang keji,
kefasikan dan kejahatan telah meningkat dengan cepat, tidak ada lagi yang
tersembunyi dihadapan kita. Sikap acuh tak acuh terhadap agama, menghina dan
meremehkan, sudah menjadi kebiasaan umum pada zaman ini.
Sungguh…, zaman semakin menunjukkan tanda-tanda yang memprihatinkan. Ummat
manusia sudah berada dipuncak kerusakan moral yang semakin parah. Ummat Islam
yang Fenomena ummat di akhir zaman semestinya memberi contoh kepada umat yang
lain, justru telah melakukan pelanggaran melampaui ambang batas.
Tanda-tanda akhir zaman semakin nampak, kriminal semakin meluas, penyalah
gunaan narkoba semakin mewabah, konflik antar etnis semakin melebar, pembunuhan
semakin sadis, zina semakin terang-terangan, sementara upaya penanggulangannya
hampir tidak lagi manjur. Ibarat pengobatan, pasien bukan saja bertambah parah
melainkan para “dokterpun telah tertular berbagai penyakit. Ancaman langit yang
datang silih berganti hampir tidak lagi dihiraukan. Dimana-mana orang terus
tidak perduli. Kriminal, konflik, perpecahan, demontrasi, zina, narkoba,
banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, semuanya adalah ancaman.
Kini siaga satu langit sedang mengintip setiap kelengahan, tujuh puluh dua
kejadian diakhir zaman yang disebut oleh para Ulama, sebagian besar sudah
terjadi. Itu berarti kita tinggal menunggu malapetaka lebih besar yang akan
datang menerjang semua orang.
Kalau para Pemimpin tidak segera menyatukan langkah antisipasi, terutama
Pejabat dan Ulama tidak lagi mau bekerja sama mengatasi semua ini, maka ummat
ini akan semakin jauh dan akan ramailah bumi ini dengan pelanggaran hukum,
kekerasan dan sebagainya.
Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT
Sebenarnya Para Ulama mengatakan bahwa bencana itu hanya tinggal menunggu
waktu, apabila manusia makin tidak perduli, maka akan datang bencana yang
sangat mengerikan, bencana yang tidak seorangpun mengetahuinya. Allah SWT.
telah menyatakan hal itu dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 16 :[1]
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا
فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
“Dan jika Kami hendak menghancurkan suatu negeri, maka Kami
perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mena’ati
Allah) tetapi mereka melakukan kefasikan di dalamnya, maka sudah sepantasnya
berlaku terhadapnya ketentuan Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu
sehancur-hancurnya”.
Kata “Kami hendak menghancurkan suatu negeri” adalah isyarat bahwa Allah
yang menghancurkan karena kedurhakaan mereka, karena maksiat yang melampaui
batas.
Di dalam Surat Al-Isra ayat 58 Allah Berfirman :[2]
وَإِنْ مِنْ قَرْيَةٍ إِلَّا نَحْنُ مُهْلِكُوهَا قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
أَوْ مُعَذِّبُوهَا عَذَابًا شَدِيدًا ۚ كَانَ ذَٰلِكَ فِي الْكِتَابِ مَسْطُورًا
“Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya) melainkan Kami
membinasakannya sebelum hari kiamat, atau Kami adzab (penduduknya) dengan adzab
yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis dalam kitab (Lauhil
mahfuzh)”. Al-Israa 58.
Inilah
peringatan keras dari Allah kepada semua orang, kata “Kami hancurkan” dalam
ayat diatas, bisa jadi lebih dahsyat dari Badai Tsunami Aceh. Bahkan disini ada
dua ancaman besar: “Kami hancurkan atau Kami akan kirimkan adzab yang dahsyat.
Kedua-duanya adalah ancaman untuk semua Negara, apalagi Indonesia yang telah
lebih dahulu menerima Badai Tsunami Aceh.
Ingat…!
Sebelum kiamat ada bencana besar, ada negeri yang akan dihancurkan, ada negeri
yang akan ditenggelamkan. Awas peringatan keras dari langit..! Dan ancaman itu
bisa jadi seperti kebinasaan ummat-umat terdahulu.
Kita semua
tidak tahu, apakah sebelum kiamat yang disebutkan dalam ayat diatas, sebelum
kiamat 100 tahun, atau 50 tahun atau 10 tahun. Wallahu A’lam hanya Allah yang
Maha Tahu.
Namun bagi orang-orang
yang beriman tentu tidak menunggu setelah terjadi baru percaya, setelah hancur
baru menyesal, melainkan harus segera mempersiapkan diri mengatasi kemungkaran
dengan menggiatkan dakwah dan do’a.
Kita semua
terancam dibenamkan kebumi, terancam dihempas badai, terancam dikirim batu
kerikil dari langit, terancam tenggelam dan sebagainya, seperti yang dinyatakan
Allah SWT dalam FirmanNya Surat Al-Ankabuut 40:[3]
فَكُلا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
“Maka
masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka
ada yang Kami timpakan hujan batu kerikil, dan diantara mereka ada yang ditimpa
suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan kedalam
bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan dan Allah sekali-kali
tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri
mereka sendiri”.
Kita garis
bawahi “Kami siksa disebabkan dosanya” bukan gejolak alam, bukan hutan gundul,
bukan gesekan lempengan bumi seperti yang dikatakan kebanyakan orang, tapi
karena dosa, karena kemungkaran, karena kriminal, karena khamar, karena judi,
karena shalat telah diabaikan, karena wanita bebas berkeliaran dengan pakaian
setengah telanjang dan sebagainya.
Jadi solusinya
hentikan kemungkaran, hentikan khamar, hentikan judi, hentikan zina, hentikan
wanita setengah telanjang, hentikan hujat menghujat, hentikan demonstrasi,
hentikan tuduh menuduh dan sebagainya.
Semua ancaman
diatas telah disebut sejak 1400 tahun silam oleh Allah SWT. sama-sama adalah
ancaman besar yang sudah dipersiapkan Allah untuk menerjang semua orang yang
tidak perduli dengan keterpurukan moral yang melanda ummat dizaman ini.
Kaum Muslimin
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT
Ummat sedang
sakit parah…, namun karena sakit itu tersembunyi dibagian dalam alias sakit ruhani,
maka kebanyakan orang merasa tidak sedang sakit. Mereka merasa tidak melakukan
dosa. Banyak orang yang lebih mengetahui dosa orang lain karena setiap hari
disiarkan, setiap hari dibicarakan di publikasikan.
Berbahaya..!
Ummat sedang digiring melakukan ghibah masal, ummat sedang beramai-ramai
menonton perbuatan dosa, ummat sedang melakukan dosa besar, sehingga makin hari
ummat semakin tidak menyadari kesalahannya. Masjid-masjid yang menjadi indikasi
keta’atan ummat, semakin sepi pengunjung, sebaliknya tempat-tempat maksiat
semakin banyak peminat.
Mari segera
kita kembali kepada Allah dengan mengamalkan agama, mari segera kita da’wahkan
pentingnya iman dan amal shaleh, mari kita ajak semua orang untuk memakmurkan
masjid, mari kita saling mendoakan antara satu dengan lainnya, mari kita
bersatu menumpas kebatilan yang semakin merajalela agar kita tidak dihukum
dunia akhirat.[4]
Semoga Allah
memberi kita kekuatan lahir batin untuk mengamalkan ajaran agama dengan
sempurna. Amin Yaa Rabbal ‘Alamiin……………….!
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ
وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ
إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ
إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
وَارْضَ
اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَاشِدِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ
وَعَلِيٍّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَحَابَةِ وَالتَابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ
التَابِعِيْنَ وَالتَابِعِيْنَ لَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِيْنِ.
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إنّكَ سميع قريب مجيب الدعوات وقاضي الحاجات وغافر الذنوب والخطيئات،
برحمتك يا أرحم الراحمين.
اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ
وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.
اللّهُمَّ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ
وَعَلَى طَاعَتِكَ.
اللّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ
وَالمُسْلِمِيْنَ، وَأَصْلِحْ وُلاَةَ المُسْلِمِيْنَ، وَأَلِّفْ بَيْنَ
قُلُوْبِهِمْ، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ
وَعَدُوِّهِمْ، وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَمَلِ بِمَا فِيْهِ صَلاَحُ الإِسْلاَمِ
وَالمُسْلِمِيْنَ.
اللّهُم،َ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الذِيْ
هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الذِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا،
وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا التِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا.
اللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا البَلاَءَ
وَالوَبَاءَ وَالفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالغَلاَءِ وَالمِحَنِ وَالفِتَنِ مَا
ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هذِهِ خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ
المُسْلِمِيْنَ عَامَّةً. يا ربّ العالمين.
ربّنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة
وقنا عذاب النار.
عباد الله، إنّ الله يأمر بالعدل والإحسان
وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي، يعظكم لعلّكم تذكّرون. فاذكروا
الله العظيم يذكركم، ولذكر الله أكبر.
[1] Qur’an
Hafalan dan Terjemahan, (Jakarta: Almahira, 2016) hlm, 283.
[2] Ibid,
hlm, 287
[3] Qur’an
Hafalan dan Terjemahan, (Jakarta: Almahira, 2016) hlm, 401.
[4]
https://www.tongkronganislami.net/khutbah-jumat-terbaru-fenomena-ummat-di-akhir-zaman/ Diakses 9
Agustus 2018.
No comments:
Post a Comment